Milestone Tahun Pertama My Babybear

Milestone Tahun Pertama My Babybear - Memutuskan untuk berhenti bekerja agar bisa mendampingi suami melanjutkan sekolah merupakan salah satu perubahan besar dalam hidupku. "Seharian di rumah, nggak bosan nih?" selintas, pikiran seperti itu memang sempat terbersit, namun berbeda 180 derajat ketika sudah dijalani. Alhamdulillah kebosanan itu hampir tidak pernah menyapaku, apalagi Allah memberiku rezeki dengan hadirnya buah hati di saat yang tidak terduga sama sekali. Allah Maha Baik.

Ini adalah tahun kedua kami berpindah domisili di kota apel, Malang. Pun bulan Juli ini babybear menginjak usia 1 tahun, alhamdulillah. Waktu berjalan dengan cepat, rasa-rasanya baru kemarin aku hamil besar kemudian melahirkan dengan situasi emergency yang luar biasa mengaduk perasaan seluruh anggota keluarga. Berkat ridhoNya lah kami bisa melewati semua cobaan kemarin, lagi-lagi ... Allah Maha Baik.

12 bulan membersamai babybear merupakan momen terbaik di hidupku, insya Allah barang sedikit pun enggan kulewatkan begitu saja. Momen milestone tahun pertamanya membawa kebahagiaan tersendiri buatku dan suami, momen-momen seperti ...

Pertama menyusui.

"Mengingat kondisi sekarang, Nining jangan terlalu memaksa untuk bisa berhasil menyusui." begitu pesan ibuk mertua sebelum aku berjumpa kembali dengan bayi mungilku. Ya, akhirnya kami berjumpa kembali setelah hampir sebulan berpisah karena aku sempat mengalami koma, dan pemulihan.

Pesan tsb bukan tanpa maksud, bukan pula ingin menciutkan semangatku untuk bisa menyusui secara normal. Kondisi kesehatanku berkata lain.

Meski menyusui dengan susu formula, aku harus bersyukur, masih diberi umur untuk membersamainya. Walau tak bisa memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif seperti yang diidamkan seluruh ibu di dunia ini. Alhamdulillah babybear tetap bisa tumbuh dengan sehat, dan bahagia.

Tongue-tie.

"Tongue-tie (ankyloglossia) adalah kelainan kongenital di mana lidah tidak leluasa bergerak karena frenulum lidah yang terlalu pendek." [2]

Yup, babybear terindikasi tongue-tie. Untuk itu ketika ia berusia tepat 1 bulan, dokter melakukan tindakan operasi kecil (frenotomi). Operasi memotong selaput di bawah lidah ini berguna sekali agar bayi yang terindikasi tongue-tie tidak kesulitan ketika menyusu, mencegah kesulitan saat berbicara (cadel), bahkan mencegah terjadinya masalah pada tulang belakang. Wow, kompleks juga ya.

Frenotomi dilakukan di RSIA Melati Husada, dengan biaya sebesar 450ribu sudah termasuk biaya dokter.

Menemaninya saat imunisasi.

Inilah momen saat pemberian vaksin IPD (Invasive Pneumococcal Disease) seri pertama (Synflorix) ketika babybear berusia dua bulan. Walaupun tidak menyaksikan pertama kali ia diimunisasi (vaksin BCG - Bacillus Calmette Guérin), aku tetap antusias menemani di jadwal imunisasi berikutnya.

Babybear pernah melewatkan beberapa bulan dari jadwal seharusnya (vaksin influenza), karena stok vaksin sedang kosong. Demi mengejar ketertinggalan jadwal imunisasi, pun nyaman saat berkonsultasi, berganti rumah sakit juga dokter anak kujabani. Jadi, hingga detik ini babybear sudah pernah melakukan imunisasi di tiga lokasi berbeda. Yakni imunisasi di RSIA Melati Husada, RS Hermina Tangkuban Perahu, dan praktek pribadi dr. Ayling Sanjaya, M. Kes., SpA ... semuanya di Malang.

"Getol sekali sampai pindah sana-sini?!" 

Karena imunisasi itu bermanfaat sekali sebagai perlindungan kekebalan terhadap penyakit, sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Makanya, yuk imunisasi! Setidaknya 5 imunisasi dasar disuntikkan ke buah hati kita.

Sampai dengan babybear berusia 12 bulan, berikut imunisasi yang telah disuntikkan:

AKIKAH

Aqiqah atau akikah adalah pengurbanan hewan dalam syariat Islam, sebagai bentuk rasa syukur umat Islam terhadap Allah SWT, mengenai bayi yang dilahirkan. [3]

Sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW, yakni mencukur rambut bayi (kami skip karena rambut babybear hampir tidak ada alias super duper tipis sekali), memberi nama, dan menyembelih hewan. Mengingat kami tidak mengacarakannya, penyembelihan hewan kami delegasikan kepada Yayasan Nurul Hayat cabang Malang untuk membantu pelaksanaan akikah babybear di tanggal 21 September 2017 lalu.

Tengkurap pertama kali.

[click!] sebelum membalikkan ke posisi semula, lebih dulu aku mengabadikan momen dengan kamera smartphone ... hihihi ibu-ibu milenial, jadi harap maklum yah. Setelahnya ia makin sering berusaha membalikkan badan, ke kiri lebih dulu. Baru setelah beberapa bulan lancar, ia mulai belajar membalikkan badan kanan dan kiri. Lucu sekali! Ohiya, momen ini berbarengan dengan kemampuan otot lehernya menyangga sendiri di usia 3,5 bulan.

Ketika Demam.

Demam, orang tua baru mana yang tidak panik begitu tahu anak bayinya sedang demam. Apalagi waktu babybear demam, papabear kebagian jadwal jaga di Rumah Sakit. Panik? Tidak terlalu, karena di rumah kotak P3K selalu tersedia. Mengukur suhu si bayi secara berkala, dan memberikan ByeBye-FEVER sebagai pertolongan pertama, alhamdulillah keesokan hari demam sudah turun.

 Merangkak, duduk, kemudian berdiri.

Merangkak ... untuk yang satu ini bukannya merangkak maju ke depan, ia lebih dulu lihai merangkak ke arah belakang alias mundur ... unik bukan?! Ketika babybear mulai lancar merangkak, kemudian berhasil duduk sempurna di usia 6 bulan. Aku mulai menstimulasinya dengan memberikan umpan agar babybear terpancing maju ke depan. Seperti ini ... di mana ia tertarik dengan hiasan sandal berwarna pink mencolok.

Stimulasi seperti itu (memancing sesuatu yang menarik di depannya) perlahan membuatnya berhasil merubah kebiasaan unik tsb, yang awalnya merangkak mundur sekarang sudah merangkak maju ke depan.

Berdiri. Yup! Begitu memasuki usia 7 bulan, tahap perkembangan babybear bisa dibilang begitu pesat, ia sudah mulai berdiri sambil berpegangan di usia ini.

Menjalani rawat inap di RS selama 6 hari.

Anak sakit di usia belum setahun, masih 5 bulan ... hati ibu mana yang tidak pilu. Apalagi ketika dihadapkan kenyataan bahwa babybear harus menjalani perawatan inap. "Harus disuntik, diinfus, dll!" kekhawatiran tsb sempat membuatku goyah, namun kuharus kuat mendampinginya selama menjalani perawatan di rumah sakit. Alhamdulillah terlewati dengan smooth, terima kasih ya Rabb.

mPASI ... makan pertama kalinya.

mpASI pertama kali di usia 6 bulan, menu: daging ayam, tepung beras merah, jagung manis, dan tomat.

Meski lewat 4 hari dari jadwal mpASI seharusnya (karena sempat dirawat inap), namun aku tetap antusias menyambutnya. Memberikan panganan terbaik untuk bayiku, menu mpASI 4 bintang langsung kuberikan. Walaupun di hari pertama, dan kedua ia seperti enggan membuka mulutnya sesendok, dua sendok berhasil dikunyah lumayan lah. Karena agaknya ia masih sedikit trauma ketika melihat sendok, mungkin ia mengira ibuk akan memberinya obat ... padahal bukan.

Beruntungnya diriku, GTM (Gerakan Tutup Mulut) ini tak berlangsung lama, hari berikutnya hingga saat ini babybear hampir selalu lahap menyantap semua menunya.

All Praises to Allah

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami & keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), & jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Furqan:74) --------- #throwback Due to all these blessings, we should thanks to Allah. Lastly, thanks to @ranis.catering for the delicious foods ❤

A post shared by Dwi Sari (@ki_seki) on Mar 18, 2018 at 6:31pm PDT

Tak lupa kami mengadakan syukuran sederhana atas semua berkah serta nikmat dariNya yang luar biasa nikmatnya, agar kami tak terlena. Bulan Pebruari 2018 kemarin, mengundang ibu-ibu pengajian komplek, dan seorang penceramah untuk sesi siraman rohani yang kebetulan tetangga rumah juga.

Ada yang lucu di acara syukuran ini, di akhir acara babybear semacam diarak keliling sembari dibacakan shalawat. Aku sempat bingung "Ini ritual apa yah?" bathinku. Usut punya usut kebiasaan tsb biasanya dilakukan ketika acara akikahan setelah mencukur rambut bayi. Hihihi hal ini mungkin dikarenakan waktu akikah kemarin tidak kami acarakan, hanya melaksanakan sunahnya saja ... alhasil tetangga sekitar banyak yang mengira ini acara akikahan hihihi.

Gigi pertama.

Gigi seri pertama (central incisor) mulai tumbuh di usia 7 bulan, setelah aku menstimulasinya dengan teether untuk merangsang pertumbuhan gigi. Seiring bertambahnya usia, makanan keras seperti brokoli rebus, kentang rebus kuberikan untuk merangsang pertumbuhan gigi lainnya. Hingga satu persatu gigi lainnya pun mulai tumbuh, sekarang tak jarang tubuhku jadi sasaran empuk gigitannya, aw!!! Sampai tulisan ini tayang, jumlah gigi babybear sudah 7 ... Alhamdulillah.

Pertama ke luar kota, pulang ke Surabaya.

Yeay! Akhirnya pecah rekor juga hampir setahun aku tidak pulang ke Surabaya. Kangen? Kangen sekaliii. Apalagi agenda pulang kemarin, ditemani babybear sekaligus memberi kejutan untuk Uti yang sedang berulang tahun.

Usia 8 bulan di mana perkembangan kognitifnya sedang tumbuh kembang, babybear mulai mengenali siapa-siapa yang sering dijumpainya dalam keseharian. Kurasa cocok membawanya ke luar kota untuk kali pertama setelah beberapa bulan kena travel warning guna pemulihan pasca rawat inap lalu. Walaupun lumayan kagok ketika menghadapi tangisnya yang menjerit ketika ia ketakutan dengan orang-orang baru di Surabaya.

[Sedikit tips] agar ia tidak terlalu kaku dengan orang baru terutama kerabat dekatnya. Aku sering membawanya ke keramaian seperti mall, mengajaknya rutin jalan pagi di seputaran komplek rumah, atau berkunjung ke kerabat dekatnya. Nah, frekuensi bertemu anggota keluarga yang sering, dan ia yang mulai mengenal lingkungan sekitar. Di usia 11,5 bulan babybear sudah tidak menangis histeris lagi ketika berbaur dengan orang yang lama tidak ia jumpai, paling banter melongo hehehe.

Happy 1st Birthday.

Babybear mulai sering mengoceh walau hanya babbling, gemar bertepuk tangan, juga melambaikan tangan. Setahun sudah, tak terasa. Ia pun mulai belajar berjalan istilah orang Jawa "titah", juga mampu berdiri sendiri beberapa detik ... yeay!

Untuk semua kebahagian dan nikmat dariNya itu, kami mengadakan syukuran sederhana sekaligus temu kangen dengan semua saudara dekat. Alhamdulillah, acara syukuran kemarin berjalan dengan lancar. Di mana sebelumnya aku mempersiapkan beberapa hal seperti memesan mini cupcakes untuk buah tangan, cake tart dan yang paling seru saat hunting pernik untuk mengubah ruang tamu menjadi photobooth ala kadarnya berlatar belakang tulisan Happy Birthday YUSUF.

Mega, sepupuku rela direpotkan untuk membantu memasak menu utama Soto Banjar favorit keluarga. Tak disangka, ia pun meluangkan waktu membuat cake tart spesial untuk babybear ... huhuhu aku terharu. Bahagianya hati tatkala siang itu kerabat di Malang bisa hadir makan siang bersama mensyukuri nikmatNya yang tak terkira, Allah Maha Baik.

***
Momen-momen bahagia sekaligus milestone tumbuh kembang babybear di atas tentu berbeda dengan bayi-bayi lainnya. Masing-masing anak itu unik, tidak bisa disamakan. Well, tulisan ini kubuat untuk merangkum kebahagiaan yang telah kami jalani bersama tiap harinya, karena kuingin selalu menjadi yang pertama untuknya ... aamiin.

Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yunin waj-’alna lil-muttaqîna imama. "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." [QS 25:74]

joyeux anniversaire mon bébé 😘

with luv ♡

* sumber informasi:
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_Sheehan (diakses tanggal 18 Juli 2018).
[2] https://www.alodokter.com/tongue-tie-ankyloglossia (diakses tanggal 02 Agustus 2018
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Aqiqah (diakses tanggal 27 Juli 2018).

* catatan:
Pentabio (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, dan Polio).
IPD (Invasive Pneumococcal Disease).
MMR (Measles, Mumps, & Rubella).