Sedang Hamil? Ini Dia Pertanyaan-pertanyaan Yang Akrab Di Telingaku

Lovembre ... Kehamilan merupakan suatu momen yang amat sangat dinanti oleh semua wanita mana pun. Momen di mana Allah menitipkan seseorang ke dalam badan kita, masya Allah. Untuk itu, cerita kehamilan antara wanita satu dengan lainnya pastilah berbeda-beda. Semua unik, dengan beragam kisah di dalamnya.

pertanyaan-wanita-hamil

Dan biasanya, wanita yang sedang hamil memiliki beberapa pertanyaan yang membuatnya penasaran. Pun kerap mendapatkan bermacam pertanyaan seputar kehamilannya, apalagi dari orang-orang terdekat. Tentunya mereka antusias sekali mendengarkan cerita kita, baik itu cerita seputar kehamilan, keluh kesah, atau cerita unik lainnya. Sahabat, kakak, adik, orang tua, suami ... aahhh terima kasih syukur alhamdulillah atas perhatiannya.

Untuk itu, aku merangkum benerapa pertanyaan yang biasanya sering ditujukan kepada wanita yang sedang hamil. Ataupun pertanyaan yang sering muncul di benakku. Ini dia ...

Mual-mual, tidak?

Ketika seorang wanita diketahui sedang berbadan dua atau hamil, hampir dipastikan mereka akan mendapat pertanyaan tsb. Apalagi sore itu ketika ibuk mertua meneleponku, suara yang keluar dari mulutku agak-agak lemas kurang bersemangat. Alhasil, ibuk tahu kalau aku agak sedikit mual.
Adapun penyebab mual pada wanita hamil pada umumnya dikarenakan terjadi peningkatan kadar hormon kehamilan, yakni hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin), Estrogen, dan Progresteron. (#cmiiw)
Sehingga dokter obgynku pun meresepkan obat mual yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Selama kehamilan sampai dengan minggu ke 13 ini, aku sudah menegaknya sebanyak 2x. Ketika kurasa tidak kuat menahan mual, bahkan yang pertama sempat hampir muntah. Daripada perut bergejolak tidak karuan lalu muntah, baiknya kuminum saja. Selebihnya mual tsb masih bisa kutahan ... alhamdulillah.

Ohya, selain disebabkan karena perubahan hormonal, mual pada ibu hamil juga bisa terjadi karena sugesti dari pikiran kita (#cmiiw).

Kamu ngidam apa?

"Ngidam biasanya identik dengan rasa ingin mengonsumsi makanan yang tidak biasa atau ingin melakukan sesuatu yang kurang lazim.Ngidam biasanya terjadi pada tiga bulan awal kehamilan." [1]
Pertanyaan ini juga sering kudengar, baik sebelum maupun setelah hamil ini. Sebelum, karena tidak jarang aku pun mendengar apabila ada orang terdekatku sedang hamil, pertanyaan tsb dilontarkan kepadanya. Eh, begitu pun sekarang "Udah ngidam apa nih?" kadang aku hanya terdiam, sambil berpikir dalam hati "Hmmm, ngidam itu seperti apa sih?"

Dari kebanyakan cerita yang kudengar, kalau orang hamil sedang mengalami yang namanya ngidam. Tidak peduli itu siang, malam atau subuh sekalipun. Hujan badai, panas terik, kalau ngidam datang ... mau tidak mau harus segera didapatkan. Dan biasanya nih, setelah dapat. Syukur-syukur makanan tsb dimakan, ada bahkan yang trus selera makan hilang seketika begitu makanan tsb datang. Duh, merepotkan sekali ya. Tapi ya itu tadi, kehamilan itu unik. Sabar-sabarnya suami menuruti kemauan tsb hahaha.

Kalau aku? Hmmm (kemudian hening), bisa dibilang aku tidak terlalu mengalami apa itu yang namanya ngidam. Pernah mungkin suatu waktu, saat itu aku ingin sekali makan rendang. Kala itu sore hari hujan, suami belum pulang juga. Mau pesan delivery melalui aplikasi GoFood, kadang tidak terbalas. Tak ayal, pak becak langganan pun kupanggil minta tolong untuk membelikanku nasi padang. Terima kasih Pak Bino, beliau selalu sigap kapan pun jika aku membutuhkan bantuannya :)

Ya, mungkin itu pengalaman ngidam yang pernah kualami. Dan panganan yang dicari pun tidak susah, mudah sekali didapat. Hmmm, ngidam kah itu???

Ibu hamil boleh minum teh atau kopi, tidak?

"Salah satu alasan mengapa kopi cukup mengancam ibu hamil adalah karena kafein dapat menembus plasenta ibu hamil dengan mudah dan bisa berdampak pada detak jantung bayi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi jumlah asupan kafein ibu hamil menjadi 200 mg per hari atau sekitar 2 cangkir kopi." [2]
Coffee lover, atau kalian suka ngeteh cantik? Pun demikian denganku, beruntung sebelum hamil kebiasaan minum kopi sudah mulai berkurang. Sebagai gantinya, kalau pas ingin minum kopi terkadang cukup mencium aromanya saja sudah bisa menenangkanku. Dan selama kehamilan trimester pertama kemarin, pernah sekali minum kopi. Itu pun hanya 1/2 sdt yang kucampur dengan milo.

Itu kan kopi, bagaimana dengan teh? Pernah kala sore hari, Malang yang tiap hari hampir selalu diguyur hujan lebat. Membuat kebiasaan lama, mencelupkan biskuit ke dalam teh muncul. Bukan kah hujan, teh panas dan biskuit adalah kombinasi yang serasi? Untuk memenuhi hasrat ngeteh cantik di sore hari itu, segera kubikin secangkir teh encer hangat berikut beberapa potong biskuit. Ahhh, nikmatnya dunia. Itu pun hanya sekali dua kali di kehamilan trimester pertama kemarin. Tidak terlalu mencolok.

Kalau kalian masih khawatir juga, tenang. Karena sekarang di pasaran sudah tersedia teh organik khusus untuk ibu hamil ... pregnancy tea. Yang disinyalir bebas kafein, sudah tentu harganya pun lumayan yah. Salah satu merk mematok harga 95rb untuk 16 tea bags  ... wow!

organic-pregnancy-tea
pregnancy tea [3]

Ibu hamil boleh makan mie instant, tidak?

Jangankan ibu hamil, orang tidak dalam kondisi hamil sekalipun disarankan tidak terlalu sering mengonsumsi panganan cepat saji pujaan sejuta umat ini.

Selain itu, dari informasi yang pernah kuketahui. Mie seperti mi instant hanya bisa dicerna oleh usus selama seminggu ke depan, cukup lama bukan? Tapi kalau sudah amat sangat ingin mencicipi mie instant, bagaimana dong? Masak iya seharian bahkan seminggu kepikiran terus, kan menyebalkan.

"Dok, boleh nggak kalo saya makan mie instant?" tanyaku malam itu, sang dokter obgyn menjawab dengan senyuman simpul di awal.

"Jangan terlalu mengontrol apa yang kamu makan." jawabnya singkat. Pada intinya, makan saja sesukamu selama itu dalam batas kewajaran. Selepas pulang kontrol, aku langsung merebus Maggi Mi yang kucampur dengan kocokan telur. Hmmm nikmatnya. Pokoknya dalam batas wajar yah, ingat! Kecuali kalau kita makan mie instant setiap hari, oh it's a big NO NO.

***
Mungkin itu dia beberapa pertanyaan yang akrab di telingaku saat hamil kedua ini. Kalau kalian, pertanyaan yang sering didengar ketika sedang hamil apa ya? Atau ... Punya pertanyaan-pertanyaan lainnya yang bikin kalian penasaran? Apa itu?
with luv ♡

* sumber informasi:
[1] Ngidam, http://www.family.fimela.com/seputar-kehamilan/hamil-sehat/ngidam-sebenarnya-mitos-atau-fakta-cek-di-sini-131030t-page1.html (diakses tabggal 20 Januari 2017).
[2] Kafein pada ibu hamil, www.alodokter.com/ibu-hamil-minum-kopi-aman-atau-bahaya (diakses tanggal 20 Januari 2017).
[3] pregnancy tea, www.iherb.com/Traditional-Medicinals-Women-s-Tea-Organic-Pregnancy-Tea-Caffeine-Free-16-Wrapped-Tea-Bags-99-oz-28-g/6810 (diakses tanggal 20 Januari 2017).

Cerita Kehamilanku di Trimester Pertama

Lovembre... "Words, books, and life stories." Ya, kalian yang pernah get lost di blog ini biasanya hanya melihat tulisan seputar puisi, cerita pendek atau book review. So ... where's the "life stories"? Cerita Kehamilanku di Trimester Pertama.

Ya ... Cerita seputar kehamilanku yang ke-2 menjadi topik tulisan pertama life stories kali ini, dan ini dia the magical moment of my life.
trimester-pertama
foto ini diambil saat usia kehamilanku menginjak 11 minggu

November 2016

Minggu terakhir bulan November, kebetulan aku dan suami ber-staycation di Merbabu Guest House, masih di seputaran kota Malang. Dan biasanya minggu terakhir adalah jadwal periode kewanitaanku, tapi di bulan November kemarin si "tamu" tak hadir berkunjung.

4 weeks

Sore hari itu di awal bulan Desember, di tengah kegalauanku. Kuberanikan diri membuka bungkus test pack, dan kemudian kudapati hasilnya positif. Sujud syukur, alhamdulillah.

Si "tamu" yang sudah telat hampir seminggu, aku pun merasakan beberapa gejala seperti payudara kadang mengencang, perut kram, dan frekuensi pipis makin sering. Lalu keesokkan paginya, 3 Desember 2016 aku bergegas ke obgyn. Hasil googling, plus setelah mendapat referensi dari teman blogger Ngalam (terima kasih Neng Biker).

4 minggu sudah ternyata usianya, tampak di layar usg dalam rahimku membentuk sebuah kantong yang dinamai kantong kehamilan. Dokter memberiku penguat janin, serta vitamin dan menjadwalkan  kontrol 2 minggu lagi. Selain itu aku diwajibkan menjalani beberapa tes, di antaranya: tes golongan darah, tes urine, dan check-up tipis-tipis.

6 weeks

Waktu 2 minggu tsb kulalui dengan sedikit kegamangan di tengah trauma yang kembali hadir. Ya, kehamilan pertama aku mengalami Blighted Ovum (kehamilan kosong).

Sore itu aku kontrol ke dokter obgyn yang berlokasi di Jalan Garbis No.8 Malang, ditemani suami, registrasi dulu kemudian hasil lab diserahkan padaku. Alhamdulillah hasilnya normal semua.

Masuk ke ruangan periksa, melakukan usg, kemudian Dr. Novina P. SpOG menunjukkan perkembangan janin yang ada di dalam rahimku. Ya ... dia berkembang, alhamdulillah. Dokter juga mendengarkan denyut jantung si calon baby kepada kami, that's the best sound that I've ever heard. I love you, before I meet you

Saat itu usia kandunganku 6 minggu dengan besar janin mencapai 8.5mm dan kontrol selanjutnya dijadwalkan sebulan kemudian.

8 weeks

Tidak sampai sebulan jadwal kontrol tiba, aku yang acapkali cuek dengan kandunganku. Mengharuskan lebih awal menjumpai dokter obgyn. Dikarenakan, tiga hari terakhir aku mengalami beberapa gejala seperti ketika akan menstruasi (oh tidak...). Mami yang saat itu berkunjung ke Malang bersama adik beserta keluarga kecilnya menguatirkan keadaanku, padahal mereka ke Malang kan mau berlibur.

Dokter obgyn mencari tahu ada apa gerangan dengan kandunganku, sempat dikira aku habis terjatuh. Namun nyatanya tidak, mungkin terlalu capek. Ya, berkali-kali aku mengabaikan alarm dari si calon baby untuk beristirahat sejenak ketika sedang beraktivitas di rumah. Namun tak kuhiraukan, pusing selalu kuanggap biasa. Lanjut mengepel, menyapu dan memasak. Aktivitas harian ibu rumah tangga pada umumnya.

Nyatanya hal tsb berimbas aku diharuskan bedrest selama seminggu. Dokter pun meresepkan penguat janin yang diminum 2x sehari, plus malam hari 1x selama 5 hari dimasukkan melalui (maaf) vagina. Pelajaran buatku ... Listen to your body.

Diagnosa mengatakan terdapat hematoma di dekat kantong kehamilan, ditakutkan membahayakan si calon baby. Sontak aku sempat down, namun suami dan keluarga menguatkanku.
"Hematoma adalah kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah. Kumpulan darah ini bisa berukuran setitik kecil, tapi bisa juga berukuran besar dan menyebabkan pembengkakan." [1] 

9 weeks

Nggak terbantahkan, perubahan hormon membuatku sensitif dan secara fisik jerawat mulai menyelimuti wajahku. Beruntung aku memiliki suami yang tidak terlalu merisaukan hal tsb. Ohya, di jadwal kontrol kali ini, mami yang menemaniku. Ah ... senangnya :)

hematoma-pada-kehamilan
foto kiri: sebelum bedrest, foto kanan: setelah bedrest
Hasil usg menunjukkan area hematoma menipis, namun aku masih diharuskan melakukan bedrest. Ohlala bosan mulai menghinggapi, tapi terbayarkan dengan melihat perkembangan janin yang baik-baik saja.

Di minggu-minggu tsb aku mengganti asupan kalsium yang sebelumnya mengunakan tablet effervescent (CDR), dengan nutrisi dari susu untuk kehamilan (Prenagen). Tapi karena perutku kurang kompromi dengan yang namanya susu, akhirnya sekarang aku mengonsumsi tablet suplemen khusus kalsium. Ganti-ganti mencari yang pas, daripada diare berkepanjangan.

Di minggu ke-9 si calon baby berukuran 26.4mm dan dosis penguat janin dikurangi menjadi 1x sehari saja.

11 weeks

Ketika aku dirasa sudah cukup fit, mami kembali ke Surabaya. Dan jadwal kontrol hari itu aku ditemani suami, alhamdulillah area hematoma makin menipis dan tak perlu dirisaukan lagi. Penguat janin sudah boleh dilepas, mengingat perkembangan si calon baby yang bagus dan normal.

Namun, ada hal yang perlu mendapat perhatian. Yakni kondisi tekanan darahku cenderung tinggi. Terakhir 144/103, wow! Dokter mencurigai faktor genetik yang menyebabkan hal tsb terjadi, karena tes urine kemarin normal. Meresepkan Thrombo Aspilet sebagai obat pengencer darah, diharapkan 2 minggu kedepan tekanan darahku normal.

Nah, selain mengonsumsi obat tsb. Aku juga mengonsumsi buah-buahan yang berkhasiat membantu menurunkan tekanan darah, seperti buah melon. Selain itu, aku juga mengurangi asupan natrium, seperti mengurangi penggunaan garam dan makan makanan cepat saji seperti snack dkk. Untungnya aku tidak terlalu suka cemilan snack-snack kekinian, apalagi fast food. Lain halnya dengan snack tradisional seperti keripik tempe atau rengginang lorjuk hahaha. Sebiji dua biji masih oke lah.

***
Ya, itulah cerita kehamilanku di trimester pertama kemarin, sampai jumpa di tulisan berikutnya. Sehat selalu untuk kita semua ^^
with luv ♡
* sumber informasi:
[1] hematome, www.alodokter.com/hematoma (diakses tanggal 19 Januari 2017).