f.a.r.a.w.a.y

You never know how it hurts me so deep.
I'm trying to hear what's inside.
Yet...
It's far away from where we were.

......... ∞

Pilu Di Braga

broken-heart

“Cukuuuuuup!” Teriakanku seketika menghentikan semua percakapan hangat yang sedang berlangsung di cafe kecil sudut jalan Braga kota Bandung, tak ayal beberapa pasang mata menatap kami, tajam. Kemudian hening dan makin membenamkanku dalam kepedihan, kepedihan ketika orang yang baru saja kau cintai tega menyelingkuhimu.

“Karin..." berusaha meraih tangan mungilku, Mas Hendi seolah kehabisan akal untuk menghentikan tangis yang langsung turun membasahi pipiku. Tak dapat lagi kutahan rasa sakit menyelekit di dada.
Mas Hendi, pria blasteran keturunan Prancis-Pakistan-Indonesia yang seyogyanya akan kunikahi bulan depan itu pun diam membeku tak berdaya ketika tangannya kutepiskan begitu saja, berusaha menenangkanku. "Sudahlah mas, aku nggak apa-apa." Pekikku datar, berusaha tegar. Mas Hendi pun terdiam tanpa perlawanan, membiarkan amarah kecilku bergelayut pasrah.