Jangan anggap remeh suara grok-grok pada bayi |
Tak dinyana I'm not alone, di luar sana ternyata ada ibu-ibu yang juga pernah merasakan hal serupa. Anak sakit, dan harus dirawat inap, ini artinya ibu harus tetap kuat, tegar.
Dengan format tanya jawab, aku ingin berbagi cerita secara umum mengenai babybear sakit apa sih kemarin. Buat yang sempat penasaran, ada apa sih ... ini dia rekapnya :)
Babybear sakit apa?
Tepat hari Kamis awal Januari kemarin, babybear didiagnosis oleh dokter anak terkena Bronchopneumonia. Di mana sebelumnya ia sempat mendapatkan terapi inhalasi (nebulizer) selama 3x, namun belum membuahkan hasil. Hingga dokter memutuskan untuk dilakukan foto rontgen.Apa itu Bronchopneumonia?
"Bronkopneumonia , yaitu bentuk bercak di kedua paru-paru sehingga mengganggu penyerapan oksigen." [1]Mengutip dari laman tsb, hati ibu mana yang tidak remuk redam saat mengetahui kondisi si kecil begitu memprihatinkan. Hasil dari foto rontgen menunjukkan betapa urgent kondisi paru-parunya, setelah dokter anak mendiagnosis penyakit yang diidap babybear. Alhasil, tindakan pengobatan harus segera dilakukan.
Tangis kami berdua pecah memekik keheningan ruang dokter, merasa kami telah lalai melakukan kewajiban sebagai orang tua. Namun dokter memberi semangat, sekaligus membesarkan hati kami.
"Kalian tidak salah, tidak ada orang tua yang sempurna. Ingat, kalian sudah berusaha mencari tahu ada apa dengan adek bayi. Sampai berkonsultasi hingga 3 dokter.'' begitu ia mengobarkan semangat kami berdua.
Ya, baru di dokter ke-4 ini lah sakit babybear terdeteksi. Dan malam hari itu juga babybear segera mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit (opname).
Sudah divaksin kok masih bisa terpapar?
"Hmmm, anakmu malah bisa masuk ICU, kalau kemarin tidak divaksin."Pernyataan tsb makin membuatku tercengang akan bahaya penyakit yang diidap babybear, dan makin membuka mataku tentang betapa pentingnya vaksinasi.
Karena kupikir kalau sudah divaksin tidak akan terpapar penyakit, tapi bukan begitu maksudnya. Vaksin tsb berguna sebagai pencegahan, dan atau jika terkena pun tidak separah jika tidak divaksin. Well, alhamdulillah babybear sudah mendapatkan vaksin BCG, dan IPD (Invasive Pneumococcal Disease).
Baca juga: Mengenal Vaksin Jamanese Encephalitis
Gejalanya apa saja?
Jika terjadi infeksi pada paru-paru (pneumonia) biasanya bayi akan mengalami gejala demam hingga 38 derajat lebih, batuk, dan sesak napas.Namun, gejala-gejala tsb tidak terjadi pada babybear. Demam saja ia tidak pernah (selain demam setelah imunisasi), batuk pun tidak, sesak napas apalagi. Tapi, belakangan ia mulai mengalami kesulitan bernapas saat tidur, ditandai dengan hidungnya yang buntu karena pilek (sedikit), hingga tak jarang ia terbangun, dan berteriak.
Lalu, apa ada gejala lainnya?
Gejala yang paling kentara justru suara grok-grok, yang terdengar sejak ia lahir. Ada pun grok-grok pada bayi sering kali diasumsikan sebagai air sisa ketuban, atau alergi bawaan.Begitu pula dengan hasil diagnosis sementara beberapa dokter anak yang sempat memeriksa babybear sebelumnya, karena mereka pun tidak menemukan gejala yang patut dicurigai. "Tunggu hingga 6bulan, kalau masih grok-grok periksakan lagi ya Bu." begitu ucap beberapa dokter tsb.
Jadi, semua benar-benar di luar dugaan. Baik dokter, pun kami. Yang awalnya mengira babybear hanya terkena grok-grok biasa, tapi ternyata ... hiks. Di sini lah feeling seorang ibuk berperan, mom knows the best, indeed.
Pengobatannya seperti apa?
Diasumsikan sebagai infeksi paru-paru non TB (tuberculosis), selain obat oral babybear mendapatkan pengobatan berupa injeksi antibiotik sehari 3x selang 8jam. Serta terapi inhalasi (nebulizer) sehari 3x, dan terapi SWD (Short Wave Diathermy) sehari 2x.Babybear tidak rewel?
Selang beberapa menit setelah mendapatkan kamar untuk rawat inap, tindakan medis segera dilakukan. Pemasangan jarum infus pertama yang dilakukan, ibuk kembali meneteskan air mata. Sungguh malam yang berat untukku, melihat bayi belum genap 6 bulan harus merasakan jarum infus. Ya Allah kuatkan kami, "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung."Alhamdulillah selama menjalani pengobatan, baik injeksi, maunpun terapi. Babybear tidak rewel sama sekali. Melalui babybear aku diajarkan apa itu ketabahan, kesabaran, dan keteguhan hati. Terlihat dari raut wajahnya yang nampak sangat teguh saat menjalani terapi SWD ini ...
babybear menjalani perawatan terapi SWD |
**
Terima kasih Allah, dengan petunjukMu lagi lah kami semua bisa melalui ini semua. Dan tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih untuk doa, dan dukungan dari kerabat serta teman-teman semua. Kalian teramat luar biasa, luv you all.
Semoga pengalaman kami bisa menjadi manfaat buat yang membutuhkan. Be healthy, be happy ...
* sumber informasi:
[1] https://id.theasianparent.com/bronchopneumonia-jenis-pneumonia-yang-menyerang-anak/ (diakses tanggal 11 Januari 2018).