7 Hal Yang Membuat Betah Di Rumah

7-hal-yang-membuat-betah-di-rumah

7 Hal Yang Membuat Betah Di Rumah
 - "Baiti jannati, rumahku adalah surgaku." meski masih berstatus sebagai kontraktor alias belum punya rumah sendiri, tapi aku tetap menganggapnya ini adalah rumahku.

Pun dua kali menetap di rumah yang berbeda, aku tetap beranggapan rumahku adalah surgaku. Jadi sebisa mungkin rumah kubikin nyaman.

Apalagi aku adalah tipikal anak rumahan yang bakalan betah meski seharian #dirumahaja. Tahukah kalian kalau leyeh-leyeh di rumah ini sanggup membuatku bahagia ... tim mager mana suaranyaaa?

Hmmm kok bisa sih seharian di rumah tapi bikin bahagia? Apa nggak bosen? Jenuh? Nah, ini dia 7 hal yang membuat betah di rumah.

1. Melihat rumah yang tertata rapi

Kebersihan adalah sebagian dari iman, bukan kah begitu Marimar? Terlebih aku memang sedikit perfeksionis untuk urusan kerapihan, jadi sebisa mungkin setiap hari minimal sekali aku menyapu lantai rumah.

Selain itu agar rumah tampak rapi selalu, sesekali aku berbenah perabotan, membersihkan debu-debu dengan rajin mengelap perabotan, dan merapikan barang-barang ke tempatnya semula.

Himalaya Baby Cream, Mengatasi Kulit Kering Pada Bayi

Himalaya Baby Cream, Mengatasi Kulit Kering Pada Bayi - Kulit kaki Babybear cenderung kering, entah karena cuaca Malang yang cenderung dingin menyebabkan kelembapan udara tinggi sehingga mengakibatkan kulit si kecil menjadi kering.

Bahkan sangat kering hingga bersisik huhuhu. Sampai sudah mencoba memakai beberapa produk lotion bayi yang sesuai untuk kulit kering, tapi nihil.

Setiap Ibu pasti lah menginginkan yang terbaik untuk anaknya, berbagai merek telah dicoba, hingga bingung mencari merek lotion bayi mana lagi yang bagus untuk kulit kering ini?

Hingga akhirnya produk ini kutemukan setelah konsultasi ke dokter anak langganan, Himalaya Baby Cream.

Pengalaman Memakai Himalaya Baby Cream

Himalaya-Baby-Cream-review
Sejak Babybear berusia 2 tahun kulit kakinya terlihat kering, bahkan sampai bersisik. Seperti yang sudah kutulis barusam, beberapa merek lotion bayi untuk kulit kering sudah pernah dicoba. Tapi belum membuahkan hasil.

Mendidik Anak Remaja Dalam Islam

Mendidik anak Remaja Dalam Islam
"Don't blink they grow up too fast."

Hmmm, ada benarnya juga nih. Seperti yang aku rasakan, dalam sekejap mata Babybear sudah menginjak usia 3 tahun.

Rasa-rasanya baru kemarin kita berjibaku untuk bertahan hidup, alhamdulillah kami bisa melewatinya bersama-sama.

"It takes courage to grow up and become who you really are."

Jujur belum terbersit dalam bayanganku hingga nanti tiba masanya bagaimana kami akan mendidik anak remaja laki-laki, sesuai ajaran yang kami anut tentunya ... mendidiknya secara islami.

Dalam Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712 tentang 7 golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di padang mahsyar nanti. Salah satunya adalah "pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam beribadah kepada Allah."

Cara Rasulullah Saw Mendidik Anak

Di zaman serba digital mudah bagiku untuk belajar dunia parenting, baik itu secara online maupun offline. Namun tidak serta merta semua ilmu parenting tersebut kami terima dan diterapkan kepada si kecil.

Lagi, lagi mendidik anak terutama nanti ketika beranjak remaja ... mendidiknya sesuai kaidah menurut Islam pastilah menjadi jujukan kami, lalu siapa lagi junjungan umat muslim kalau bukan Rasulullah Saw.

Mendidik anak cara Rasulullah Saw ini dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:

1. Umur anak-anak 0–6 tahun

Di tahap ini Rasulullah Saw mengajarkan kita untuk memanjakan, mengasihi dan menyayangi anak dengan kasih sayang tanpa batas. Bahkan saat anak melakukan kesalahan pun tidak boleh dipukul, atas dasar untuk mendidik.

Allahu Akbar, apalah aku ketika Babybear usil ujung jarinya kuselentik dengan maksud ia mengerti bahwa itu tidak baik [ooops].

2. Umur anak-anak 7–14 tahun

Pada tahap ini orang tua mulai menanamkan nilai DISIPLIN dan TANGUNGJAWAB kepada anak-anak.

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat). Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!” HR. Abu Daud no. 495. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.

8 Manfaat Bermain Balok Untuk Anak

8 Manfaat Bermain Balok Untuk Anak - Apa manfaat manfaat bermain balok bagi anak usia dini? Dan kira-kira kapan anak bisa menyusun balok? Sekelumit pertanyaan barusan terjawab berdasar pengalamanku menemani si kecil barmain balok. Yang mana sebelum Babybear lahir, bahkan belum hamil pun aku sudah membeli mainan balok kayu ini. Zaman masih duduk di bangku TK mainan ini kerap kumainkan bersama teman, iya ... TK zaman dulu beda dengan TK sekarang. TK zaman dulu isinya masih tentang main, main dan bermain hehe.

Kemudian ketika aku menikah kemudian tinggal berdua bersama suami saja. Untuk menemaniku di kala senggang, aku lantas membeli mainan balok kayu.

Pun ketika ponakan datang ke rumah aku tidak mati gaya, bermain balok kayu itu sangat menyenangkan. Mereka pasti menyukainya, bermain menyusun balok sungguh hal ini lah yang membuat betah mereka kalau berlama-lama main di rumah bude (red: mamabear).

Hingga akhirnya aku hamil dan melahirkan seorang putra, mainan balok kayu ini akhirnya berpindah tangan ke Babybear. Sedari bayi mainan balok kayu sudah kukenalkan padanya. Iya, sesuka itu aku dengan mainan yang tak lekang oleh waktu ini.

Rawan Infeksi Nosokomial, Jangan Bawa Anak Ke Rumah Sakit Ketika Menjenguk Kerabat

Rawan Infeksi Nosokomial, Jangan Bawa Anak Ke Rumah Sakit Ketika Menjenguk Kerabat - "Yusuf ke mana kok nggak dibawa?" salah seorang kerabat bertanya padaku ketika kami menjenguk kerabat yang sakit. Iya, aku tidak pernah membawa babybear ikut menjenguk kerabat ... sehingga kami selalu mendapati pertanyaan yang sama. Sejak aku paham kalau rumah sakit itu bukan tempat yang aman untuk anak-anak kunjungi, peraturan ini pun masih kami taati hingga sekarang.

jangan-bawa-anak-ke-rumah-sakit-ketika-menjenguk

Yaaa, setiap rumah tangga pasti punya rules yang dibuat bareng suami ya. Sekalipun babybear sudah vaksin lengkap, tetap saja kami tidak berani membawa anak ke rumah sakit dengan alasan menjenguk kerabat. Terlalu berisiko, kecuali ...

Cerita Toilet Training Babybear

toilet-training-bayi

Cerita Toilet Training BabybearHi lovembre, jumpa lagi di tulisan babybear's lifestory. Yang kali ini aku ingin berbagi cerita tentang toilet training. Whoaaa!!! Are you excited? As excited as I am ketika akan memulai toilet training ini. Euforia ini kurang lebih sama seperti menyambut masa mpASI kemarin. Karena itu beberapa waktu sebelum memulai aku sempatkan sedikit waktu untuk mengintip cerita toilet training dari beberapa teman blogger. Seperti Xylo, Luigi, juga Basti ... juga dua keponakanku sendiri. Dan bisa dipastikan cerita toilet training bocah-bocah tersebut tidak ada yang sama persis hahaha, yaiyalah semua anak itu unik.

Terima Kasih Waktu

waktu-berdentang
"Terima kasih waktu, sekali lagi kau t'lah berhasil memadamkan amarahku." - Malam itu pukul 18.30 papabear baru sampai di rumah, setelah sehari sebelumnya ia kurang tidur. Pagi di rumah sakit, malam baru pulang dan masih lanjut begadang hingga subuh tiba. Sesaat setelah beberes mandi, salat lalu makan malam, ia masih menyempatkan waktunya bermain sejenak dengan si kecil, walau pada akhirnya ia pun tertidur pulas di ruang keluarga.