Cerita Toilet Training Babybear

toilet-training-bayi

Cerita Toilet Training BabybearHi lovembre, jumpa lagi di tulisan babybear's lifestory. Yang kali ini aku ingin berbagi cerita tentang toilet training. Whoaaa!!! Are you excited? As excited as I am ketika akan memulai toilet training ini. Euforia ini kurang lebih sama seperti menyambut masa mpASI kemarin. Karena itu beberapa waktu sebelum memulai aku sempatkan sedikit waktu untuk mengintip cerita toilet training dari beberapa teman blogger. Seperti Xylo, Luigi, juga Basti ... juga dua keponakanku sendiri. Dan bisa dipastikan cerita toilet training bocah-bocah tersebut tidak ada yang sama persis hahaha, yaiyalah semua anak itu unik.

Dan benar saja, setelah aku men-share foto di instastory Instagram tentang toilet training. Beberapa teman yang punya anak seumuran babybear sedikit ingin tahu cerita toilet training ini, karena itu mamabear di sini menuliskannya untuk berbagi sekaligus memorabilia. Selamat membaca ya temans :)

Toilet training umur berapa?

Tahap tumbuh kembang tiap anak itu tidak ada yang sama persis, semua berbeda. Karenanya sebelum memulai dan sambil jalan aku banyak membaca sharing teman-teman yang sudah melewati fase toilet training. Kebiasaan ini kerap kulakukan, menyerap ilmu dengan belajar dari pengalaman orang lain. Termasuk membaca blog dari circle pertemanan blog dan ini lah yang ada di benakku saat itu "Gimana cobak kalo aku masih kerja dan di satu sisi ingin mengajarkan toilet training ke anak?"

Eh, hal ini pun diamini oleh mbak Annisa Steviani lewat curhatannya di blog, di mana ia menyisipkan kalimat yang related banget dengan uneg-unegku barusan "Sungguh nggak bikin target apa-apa apalagi sampai niat cuti demi potty train." tulis mbak Annisa Steviani di blognya, nah buat Buibu bekerja bisa mengintip pengalaman mbak Annisa di blognya annisast[dot]com.

Qadarullahmamabear sudah resign sejak pindah Malang ... jadi boleh dong kita memulai toilet training ketika babybear berusia 2 tahun 5 bulan, tepatnya di tanggal 9 Desember 2019 ... Bismillah.

Perlengkapan toilet training

Sebenarnya tak banyak yang harus dipersiapkan, berbeda ketika aku hendak menyambut masa mPASI. Sampai-sampai peralatan makan anak dan dewasa kupisah dan kutaruh sendiri dalam kotak. Sedangkan perlengkapan toilet training yang utama menurutku adalah ...

1. Toilet Training Pants

Penggunaan toilet training pants ini guna menghindari pipis si kecil bocor ke mana-mana sehingga bisa sekalian meminimalisir najis. Ya meski dia belum akhil baligh, bagiku tetap saja itu air kencing dan najis jika lantai tersebut akan dibuat salat. Selain itu kan ia sudah makan segala macam jenis makanan sehingga air kencing babybear mulai berbau pesing.

Di pasaran sudah banyak beredar model training pants kok, tinggal disesuaikan dengan budget. Dan kemarin setelah keliling ke 3 toko bayi di Malang dan 1 toko bayi di Surabaya hahaha sampai lintas kota ya. Training pants yang berhasil didapat adalah seperti ini:

2 toilet training pants Kuku Duckbill

Pas lagi di Surabaya sekalian deh beli di Suzana, eh ternyata Kuku Duckbill yang tersisa. Kubeli saja meski harganya cukup pricey sekitar 170ribu huhu. Namun pada prakteknya tidak sebanding dengan fungsinya, karena model training pants ini agak aneh menurutku, bentukannya lebih mirip kantong.

Alhasil, training pants ini tidak terpakai karena ketika babybear bablas pipis di celana, malah bocor ke mana-mana. Bukan karena tidak bisa menampung, tapi dikarenakan dalemannya yang berbentuk seperti kantong tadi tidak menyatu dengan celana. Dibuat terpisah mirip kantong sehingga kurang pas lalu mudah bergeser dan menyebabkan kebocoran.

Bingung ya? Begini penampakannya, supaya kalian tidak bingung hehe

training-pants-bayi
bagian yang agak tebal untuk menyerap air tidak menyatu dengan celana, sehingga mudah bergeser

9 toilet training pants CuddleMe

Aku beli di toko bayi dekat Buchi Kids yang di jalan Pattimura. Cari di Buchi Kids malah tidak ada. Merek training pants Cuddle Me ATP (Adjustable Training Pants) paling oke menurutku, selain harganya terjangkau Rp35.000,- dan masih diskon lagi 10%. Bahan kainnya pun lembut sekali seperti kain handuk (cotton terry), lingkar pinggangnya juga bisa di-adjustable. Namanya juga Adjustable Training Pants, yaaa meski ternyata belinya salah ukuran hahaha.

cuddle-me-training-pants
Adjustable Training Pants
Agak aneh enggak sih? Entah kenapa meski sudah punya anak aku masih kesulitan kalau menentukan ukuran bajunya hahaha, suka bingung sendiri. Jadi ceritanya, mulanya aku beli 4 ukuran M, yang ternyata cukup sempit di lingkar pahanya. Alhasil esok hari beli lagi 5 di ukuran L hahaha kasian kekecilan sesak di pahanya.

2 toilet training tanpa merek

Ada 3 ukuran 80, 90 dan 100 dari ketiganya itu 100 yang paling besar. Dan lagi-lagi aku belinya agak kekecilan, karena kalo dilihat mungkin ukuran 80, 90, 100 ini deskripsi dari S, M dan L ya? Karena biasanya urusan celana pendek atau pospak, babybear itu pas di ukuran XL, jadi kemarin maksa beli ukuran 100 alhasil ngepres lah di pahanya huhuhu kesian ngapret gitu jatuhnya.

Potty Training

Model disesuaikan dengan model closet di rumah, karena closet di rumah model duduk ... jadi aku beli yang potty seat dengan pegangan seperti ini.

jual-potty-seat-surabaya
Beli di Suzana toko perlengkapan bayi dengan 99ribu saja loh.

Sprei waterproof atau perlak

Disesuaikan saja dengan kebutuhan, di rumah sudah ada perlak lebar yang memang sudah aku pasang dari dulu supaya kalau bocor pipisnya si kecil tidak tembus ke kasur.

Namun beberapa waktu kemudian aku berpikir untuk membeli sprei waterproof juga, ndilalah beda dengan ekspektasiku ... bagian sprei yang mirip perlak aku balik supaya tetap berfungsi seperti perlak tadi lah hahaha.

Mau sprei waterproof oke juga, tapi sama kok fungsinya seperti perlak. Dari membaca pengalaman orang, mereka tetap memakai sprei biasa lagi di atasnya. Jadi ya kalau sudah ada perlak ya, cukup perlak saja.

Tatur itu apa?

Sama seperti ketika babybear akan memulai mpASI, ketika toilet training pun aku banyak membaca beberapa artikel secara online. Bahwasanya ketika bayi pipis atau pup mereka akan menangis, sejatinya itulah fitrah mereka. Dan dari situ aku belajar istilah tatur atau bahasa kerennya Elimination Communication. Disingkat EC, Elimination Communication pun sudah bisa diterapkan sejak bayi berusia 0-18 bulan loh. "Apa itu tatur?"
Elimination Communication atau tatur adalah komunikasi antara pengasuh (red: ibunya) dan si bayi dalam hal memahami waktu, sinyal, isyarat, serta intuisi untuk mengatasi kebutuhan bayi ketika akan buang air kecil maupun besar.
Berkaca pada model parenting orang dulu di mana penggunaran pospak (popok sekali pakai) masih minim, maka tatur sejak dini pun sudah bisa diterapkan kepada bayi. Pun beberapa temanku ada yang sudah menerapkan tatur pada bayi sejak lahir, dimana mereka memilih menggunakan popok clodi. Usut punya usut, mereka melakukannya sebagai bagian dari gerakan Go Green untuk mengurangi sampai plastik sebisa mungkin, salut!!!

Bagaimana cerita toilet training babybear?

Dimulai pada hari pertama, selesai mandi pukul 8.45 pagi, maksud hati aku menaturkan satu jam setelahnya. Ndilalah babybear masih sedikit ogah-ogahan ... ia menolak "Cup pipis di pempes." padahal sebelumnya ia berceloteh "Bye-bye pempes!" hahaha.

Dua jam berikut kembali tatur, ia masih belum paham berujung enggan ke kamar mandi. Hmmm benar saja, 5-10 menit kemudian "Basah, basah!" aku cek kok training pantsnya tidak basah. Tapi celananya yang basah, eh ternyata memang sudah pipis dan bocor sedikit ke samping karena tingkahnya yang aktif hahaha ... baiklah!

Hari kedua hingga keempat, tiap satu jam aku rutin mempipiskannya. Lanjut hari kelima, dan keenam dimana polanya sudah mulai terbaca.

Sekitar satu jam setelah mandi babybear akan pipis, setiap kelar minum kutawarkan untuk ke kamar mandi "Kalau pipis jangan di celana ya, di kamar mandi." kalimat ini bolak-balik aku suarakan agar ia paham sedikit demi sedikit. Meski kadang ia ogah-ogahan pipis ke kamar mandi, setidaknya kami melakukannya dengan santai namun tetap disiplin supaya ia paham maksud dan tujuan dari toilet training ini.

susu-formula
kelar minum susu selalu menawarinya untuk buang air kecil ke kamar mandi "Pipis, yuk!" 
Minggu ketigababybear mulai bertingkah menirukan aktivitasku. Yang mana kalau ia lolos pipis di celana, celana kubersihkan dulu dari air pipis, kemudian kurendam dalam ember berisi air sabun. Eh lah kok beberapa kali ia sengaja pipis di celana supaya ikutan mencuci celananya di ember kecil tsb hahaha bocah, bocah!

Di minggu keempat kemarin sepertinya ia mulai jenuh dengan pertanyaanku "Cup, mau pipis ndak?" berkali-kali lolos pipis di celana. Hmmm, mamabear mulai lelah, tapi kalau melihat progress di mana untuk urusan buang air besar ia lebih cepat memahami daripada si pipis ini tadi ... sayang kalau aku menyerah begitu saja.

Sambil memegang perut "Perut Cup ndak enak!" celotehnya kalau sedang konsentrasi mau pup hahaha lucu yah.

Toilet training ketika ke luar kota

Cerita toilet training babybear masih lanjut ketika liburan seminggu di Surabaya kemarin. Seminggu sebelum ke Surabaya seperti biasa ia ku-sounding beberapa hal supaya tidak terjadi kericuhan di sana nanti hehe. "Di Surabaya nanti yang pinter dong, pipis enggak di celana kudu di kamar mandi loh ya." kalimat mantraku berhasil. Ajaibnya selama di Surabaya babybear cukup paham, hampir tiap pagi setelah bangun tidur ia bilang padaku "Buk, perut Cup ndak enak." tanda ia akan buang air besar.

Bahkan selama tidur malam ia tidak pipis sama sekali walaupun malam hari ia minum susu. Meski dalam kondisi memakai pospak, ketika pagi bangun tidur, baru ia ke kamar mandi lalu pipis. Benar-benar ajaib hahaha.

"Apa sudah benar-benar lepas dari pospak?" Jawabnya, BELUM. Ketika tidur malam ia masih kupakaikan pospak, pun ketika bepergian ke luar rumah seperti ke mall, ke rumah saudara. Tapi ya begitu deh, cukup aneh ... sampai rumah pospaknya masih bersih dari pipis hahaha dinikmati saja lah yaaa.

***
Well, satu bulan lebih sudah babybear menjalani proses toilet training ini. Yang sejatinya menguatkan bonding antara orang tua dan anak. Karena di sini kita belajar memahami tanda-tanda si kecil ketika akan pergi ke kamar kecil, pun mereka akan merasa semakin dekat dengan orang tuanya berkat kasih sayang membersamai mereka pada proses ini.

Tidak ada pakem yang tepat kapan anak lulus toilet training, meski semangat para Ibu-ibu lain menjadikan motivasi kuat buatku. Apalagi melihat adik ipar yang berhasil men-toilet training kedua anaknya di usia 1 tahun ... ckckck Umik luar biasa! Lain cerita seperti Basti dimana maminya mulai men-strick-kan toilet training ketika Basti berusia 2 tahun.

Xylo yang lulus toilet training setelah selama setahun mbak Annisa berjibaku dengan anaknya yang lucu itu hehehe, see? Dari ketiga pengalaman mereka tidak ada yang sama bukan?

Lalu, toilet training sampai kapan? Aku belum tahu, karena masih berusaha tahap demi tahap membersamainya melewati fase ini. Setidaknya itu lah yang sampai saat ini sedang kulakukan. Doakan ya semoga babybear segera lulus toilet training ... Fighting!!!

27 comments:

  1. baru tahu ada toilet training pants gini buat membantu latihan pipis hihi. semoga lekas lulus dan makin mandiri pipis di toilet ya dek. mommynya juga kece melatih baby bear :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin ... makasih doanya mbak. Dan emang perlengkapan bayi jaman now unyu-unyu :)

      Delete
  2. Mbakku karena bukan Ibu Pekerja, jadi biasa tatur sama pakai perlak. Gak tiap hari juga pakai diapers. Beda kasus ya kalau Ibu Pekerja

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya beda cerita emang kalau buat ibu bekerja.

      Delete
  3. Baru tahu kalo ada yang gituan mbak, pas banget tuh untuk balita belajar beralih dari diapers.

    ReplyDelete
    Replies
    1. (((((gituan))))) iya nih mas, fase bayi salah satunya ya beginian, eh gimana hahaha gelo pisan komenku

      Delete
  4. kekuatan orang tua untuk selalu sabar memberikan penjelasan dan arahan serta memberikan dorongan dan semangat kepada anak yang masih bocor cara toilet trainingnya. Sungguh luar biasa banget sih kak ilmunya. mantep banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama, terima kasih kembali untuk apresiasinya :)

      Delete
  5. Zaman sekarang pernak pernik toilet training lucu2 ya mbak :D
    Anakku dulu bertahap TTnya, yang cowok tu dah bisa pipis sejak usia 2 tahun kyknya, tapi baru bisa eek di usia 4 tahun alasannya krn takut kecemplung lubang toilet wkwkwk
    Kalau adeknya keknya usia 3 apa ya, itu jg aku nekat aja, trus berhasil dia eek pas kita naik grabcar akhirnya kita mlipir ke toilet mall wkwkwk :P
    Yg pasti butuh kesiapan mental emaknya jg sih kalau mau TT :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa sai, pernak-pernik bayi sekarang menggemaskan emak-emaknya hahaha.

      Delete
  6. Selamat berjuang kaka...
    Anak-anak memang unik...dan aku berusaha memahami dunia dari sudut pandang mereka yang sederhana.
    Jadi pernah sekali begini, skali begitu...
    Waah...seruu pokona maah..

    ReplyDelete
  7. Aku lagi toilet training juga sama si bungsu. Tantangan banget nih karena musim hujan. Perlak, celana, dll jadi susah kering hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha iya bener mbak, kemarin pas ke Surabaya sampai nyari tempat panas buat jemurin

      Delete
  8. Aamiin, semoga baby bear segera lolos toilet trainingnya ya, Mbak
    Butuh kesabaran yang tinggi untuk mendidik anak hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin ... makasih mbak. Semoga kita semua diparingi sabar yang luas :)

      Delete
  9. Ibuk, aku deg-degan masuk tahap toilet training ini. Memang harus extra sabar dan ya weslah. Setiap mau mulai ajarkan toilet training sama Bapaknya Mirza disuruh ntaran aja kalau anaknya udah siap. Lha, kalau ngga diajarin kapan siapnya, wkwkwkwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha yuk, yuk Mirza mulai toilet training juga

      Delete
  10. Membaca postingan ini serasa membaca sebuah cerita interaksi yang menarik antara ibu dan anaknya. Dan, ini temanya tentang toilet training. Pasti menarik sekali untuk dipelajari terutama untuk calon orang tua seperti saya ini. Keren ini.

    But, wait, kok aku agak heran ya, apakah anak kecil seusia itu sudah bisa mengeluarkan air mani, ya? Like, seriously? Aku baca soal minggu ketiga itu, jadinya agak bingung.

    ReplyDelete
  11. Toilet training ini next jobku, Mbak. Untung sudah dibahas lengkap di sini. Tinggal baca dan pelajari lalu pahami can praktikkan.
    Makasih ya.

    ReplyDelete
  12. Jadi inget ponakan saat belajar toilet training juga di tatur mbak hhehe. Beneran proses toilet training ini jadi bikin bonding antara orangtua dan anak ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aku pun baru sadar kalau bonding kami makin kuat, alhamdulillah :)

      Delete
  13. Adda aja ya idenya supaya bisa ikutan rendem celananya.hehehe...
    Saya tertarik dengan celananya nih,Mbak. Bulan depan saya juga akan memberlakukan toilet training untuk batita saya. Sepertinya celana jenis ini cukup membantu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwkwk laiya anak-anak sukanya meniru yak. Celananya oke banget mbak yang Cuddle Me ini

      Delete
  14. Toilet traning paling rempong untuk dilakukan ya Moms :) alhamdulillah Saya hanya kesulitan di 1minggu pertama, karena Azzam tidak menolak saat mempelajari toilet training ini.
    Yang ribet malah saat harus bangun 3 kali setiap malam sambil bawa anak ke kamar mandi agar dia pipis di toilet dan tidak ngompol. Telat bangun, kasur langsung basah dengan ompol....

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aku kemarin sekali aja pas tidur kupakaikan celana, habis itu malam masih pakai pospak. Baru siang aja ini kubiasakan dulu :)

      Delete